Waspada, 2014 Cyber Crime Serang Social Media

JAKARTA - Kejahatan siber (cyber crime) menjadi peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian oleh seluruh kalangan, tidak hanya para vendor software keamanan, tetapi juga para pengguna PC atau perangkat mobile. Seiring tren penggunaan sosial media yang semakin meningkat, maka diprediksi di tahun ini para penjahat siber akan lebih menggencarkan serangannya.

Winston Kiem, Sales Director PT. Kharisma Inside Mandiri Sejahtera yang mendistribusikan McAfee Internet Security 2014 mengatakan, tahun ini peningkatan kerentanan serangan cyber melalui sosial media, khususnya Facebook bisa mencapai 60 persen. Ia mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan jumlah pengguna Facebook terbesar, di mana para penjahat siber bisa menyerang pengguna dengan cara mengirimkan malware.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, sosial media merupakan wadah yang tepat bagi para penjahat siber untuk menyebar virus atau malware. "Security harus bisa melindungi privasi," ujar Winston kepada wartawan di Jakarta, Senin (20/1/2014).

Selain menyoroti mengenai kewaspadaan cyber crime melalui jejaring sosial Facebook, ia juga mengatakan bahwa saat ini pengguna di Indonesia masih belum mengerti pentingnya menggunakan perangkat lunak keamanan seperti antivirus. "Dari sisi retail di 2013, penggunaan PC security ini masih 15 persen, satu persen untuk mobile security," terangnya.

Menurutnya, lebih banyak orang meng-install antivirus freeware atau gratisan. Perlu diketahui bahwa aplikasi antivirus gratisan tersebut hanya bisa melakukan scan terhadap komputer dan tidak memiliki fitur lebih lengkap seperti fungsi 'lock' maupun proteksi yang lebih menyeluruh.

Rita Lim, Managing Director PT. Kharisma Inside Mandiri Sejahtera mengungkapkan, freeware kurang efektif dan memiliki fitur yang sedikit. "Freeware kurang efektif, fitur kurang. proteksi lemah. (Freeware) support-nya berbeda dengan produk security yang berbayar. Visi McAfee ke depan, proteksi ke semua device," tambahnya. (ahl)

Sumber : Techno Okezone